Rabu, 09 Desember 2015

4.anatomi ekstrimitas bawah



Anatomi ekstrimitas bawah

Tulang-tulang Ekstremitas Bawah
Ekstremitas bawah terdiri dari tulang pelvis, femur, tibia, fibula, tarsal, metatarsal, dan tulang-tulang phalangs.
1)      Pelvis               
Pelvis terdiri atas sepasang tulang panggul (hip bone) yang merupakan tulang pipih. Masing-masing tulang pinggul terdiri atas 3 bagian utama yaitu ilium, pubis dan ischium. Ilium terletak di bagian superior dan membentuk artikulasi dengan vertebra sakrum, ischium terletak di bagian inferior-posterior, dan pubis terletak di bagian inferior-anterior-medial. Bagian ujung ilium disebut sebagai puncak iliac (iliac crest). Pertemuan antara pubis dari pinggul kiri dan pinggul kanan disebut simfisis pubis. Terdapat suatu cekungan di bagian pertemuan ilium-ischium-pubis disebut acetabulum, fungsinya adalah untuk artikulasi dengan tulang femur.
2)      Femur
Femur adalah yang terkuat dari tulang panjang dalam tubuh dan merupakan tulang hanya di daerah paha. Bagian paling adalah berbentuk seperti kepala baik-bulat yang duduk di acetabulum tulang pinggul untuk membentuk sendi panggul. Sebuah leher kurus menghubungkan kepala dengan poros tulang dan sering situs fraktur pada orang tua.
Bagian bawah dari femur sedikit diratakan dan menyebar keluar dan merupakan bagian dari sendi lutut. Poros tebal femur terletak pada inti dari paha, benar-benar dikelilingi oleh otot-otot yang kuat seperti paha depan dan paha belakang.

3)      Patela – Cap Lutut
Tutup lutut, bagian yang menonjol dari depan lutut, sebenarnya dibentuk oleh tulang terpisah yang disebut patela. Ini adalah os sesamoid karena terletak di dalam tendon dari otot quadriceps femoris, otot kuat di bagian depan paha.
Bila ekstremitas bawah ini diluruskan, patela bisa dirasakan dan bahkan digenggam dengan jari dan pindah dari sisi ke sisi.
4)      Tibia
Tibia merupakan tulang tungkai bawah yang letaknya lebih medial dibanding dengan fibula. Di bagian proksimal, tibia memiliki condyle medial dan lateral di mana keduanya merupakan facies untuk artikulasi dengan condyle femur. Terdapat juga facies untuk berartikulasi dengan kepala fibula di sisi lateral. Selain itu, tibia memiliki tuberositas untuk perlekatan ligamen. Di daerah distal tibia membentuk artikulasi dengan tulang-tulang tarsal dan malleolus medial.

5)      Fibula
Fibula merupakan tulang tungkai bawah yang letaknya lebih lateral dibanding dengan tibia. Di bagian proksimal, fibula berartikulasi dengan tibia. Sedangkan di bagian distal, fibula membentuk malleolus lateral dan facies untuk artikulasi dengan tulang-tulang tarsal.

6)      Tarsalia (Pangkal Kaki)
Os tarsalia dihubungkan dengan tungkai bawah oleh sendi pergelangan kaki, terdiri atas :
a)      Talus: berhubungan dengan tibia dan fibula terdiri atas kaput talus, kolumna talus, dan korpus tali.permukaan atas korpus tali mempunyai bongkol sendi yang sesuai dengan lekuk sendi, terbentuk dari ujung sendi distal tibia dan fibula yang dinamakan trokhlea tali sebelah medial permukaan berbentuk bulan sabit (fasies molaris medialis) yang berhubungan dengan maleolus medialis.
b)      Kalkaneus: terletak di bawah talus, permukaan atas bagian medial terdapat tonjolan yang dinamakan suntentakulum tali, di bawahnya terdapat sulkulus muskular flexor halusis longus. Bagian belakang kalkaneus terdapat tonjolan besar tuberkalkanei yang mempunyai prosesus tuberkalkanei.
c)      Navikulare: pada bagian medial terdapat tonjolan yang dinamakan tuberositas ossis navikulare pedis, permukaan sendi belakang berhubungan dengan os kunaiformi I, II, dan III.
d)     Os kuboideum: permukaan proksimal mempunyai fasies artikularis untuk kalkaneus, permukaan distal mempunyai 2 permukaan untuk metatarsal IV dan V. Pada permukaan medial mempunyai 2 permukaan sendi untuk navikular dan kunaiformi medialis.
e)      Os kunaiformi, terdiri atas:
-       Kunaiformi lateralis,
-       Kunaiformi intermedialis,
-       Kunaiformi medialis,
-       semuanya berbentuk baji, sedangkan permukaan proksimal berbentuk segitiga. Puncak dari kunaiformi lateralis menghadap ke atas dan puncak kunaiformi medialis menghadap ke bawah.
7)      Metatarsalia
Os metatarsalia mempunyai 5 buah tulang metatarsal I, II, III, IV, dan V. Bentuk kelima tulang ini hampir sama yaitu bulat panjang. Bagian proksimal dari masing-masing tulang agak lebar disebut basis ossis matatarsale.
            Bagian tengah ramping memanjang dan lurus sedangkan bagian distalnya mempunyai bongkok kepala (kaput ossis matatarsale). Metatarsal I agak besar daripada yang lain, sedangkan metatarsal V bagian lateral basisnya lebih menonjol ke proksimal disebut tuberositas ossis metatarsal V.

8)      Falang Pedis
Os falang pedis merupakan tulang-tulang pendek. Falang I terdiri atas 2 ruas yang lebih besar daripada yang lainnya. Fallang II, III, IV, dan V mempunyai 3 ruas lebih kecil dan lebih pendek dibandingkan falang I. Pada ibu jari terdapat dua buah tulang kecil berbentuk bundar yang disebut tulang baji (os sesamoid).
Pada kaki terdapat 4 buah lengkungan.
1.      Lengkungan medial: dari belakang ke depan kalkaneus.
2.      Lengkuna lateralis: dibentuk oleh kalkaneus kuboidea dengan dua tulang metatarsalia.
3.      Lengkungan longitudinal: lengkung melintang metatarsal dibentuk oleh tulang tarsal.
4.      Lengkungan tranversal anterior: dibentuk oleh kepala tulang metatarsal pertama dan kelima.

Otot-otot Ekstremitas Bawah beserta fungsinya

A.    Otot koksa dorsal
1.      M. Gluteus maksimus
Insersi: tuberositas glutealis traktus iliotibialis
Origo : bagian dorsal os ilium, fasia torako lumbalis os sacrum, dan fasia dorsalisli gamentum sakrotuberale
Persyarafan : nervus glutae inferior
Fungsi : ekstensi femur artikulasi koksae, abduksi, adduksi, dan eksorotasi femur serta menahan rangka pada saat duduk
2.      M. Gluteus medius
Insersia : bagian lateral trokhanter mayor
Origo : fasies glutealis Krista iliaka dan linea glutealis posterior dan inferior
Persyarafan : abduksi, endorotasi, dan eksorotasi femur, serta fiksasi pelvis pada tulang kaki
3.      Gluteus minimus
Insersi: ujungnya trokhanter mayor bertendon
Origo : fasies glutealis anterior dan inferior
Persyarafan : nervus gluteus superior
Fungsi : abduksi dan endorotasi kedua otot saat menarik pelvis pada tulang kaki
4.      M. Tensor fasia latae
Insersia : traktus iliotibialis
Origo : spina iliaka anterior superior
Persyarafan : nervus gluteus superior
Fungsi : ekstensi fasia lata membantu fleksi dan abduksi femur juga membantu ekstensi kruris
5.      M. Piriformis
Insersi : bertendon panjag pada ujung trokhanter mayor
Origo : os sacrum fasia pelvis daerah foramina sakralia
Persyarafan : nervus iskiadikus dan nervus muskuli filiformis
Fungsi : abduksi paha dan eksorotasi artikulasio koksa
6.      M. Abduktor internus
Insersi : bertendon panjang dalam fossa trokhanter
Origo : bagian dalam foramen obturatum dan membrane obturatoria
Persyarafan : nervus muskuli obturatorium interna pleksus sakralis
Fungsi : eksorotasi pada artikulasio koksa
7.      M. Gemelus superior dan inferior
Insersi : tendon M. abductor internus fossa trokhanterika
Origo : spina iskiadika dan tuber iskiadikum
Persyarafan : nervus muskuli obtoratorius internus ramus muskularis pleksus seklaris
8.      M. Quadratus femoris
Insersia : Krista intra trokhanterika
Origo : lateral sisi tuber iskiadikum
Pesyarafan : nervus muskuli quadrates femoris pleksus sakralis
Fungsi : eksorotasi artikulasio koksae juga membantu abduksi femur
B.     Otot permukaan ventral pangkal femur
1.      M. Ilio psoas
Persyarafan : ramus muskularis pleksus lumbalis
a.       M. Iliakus
Origo : fossa iliaka, spina iliaka anterior inferior bagian depan artikulasio koksae;
Insersi : trokhanter minor, batas medial linea aspera;
Fungsi : fleksi, endorotasi artikulasio koksae; dan fleksi kolumna vertebralis lumbalis
b.      M. Psoas mayor
Insersi : trokhanter minor;
Origo : permukaan lateral korpus vertebra torakalis XII, korpus vertebralis lumbalis 1-IV;
Fungsi : eksorotasi pada waktu M. Gluteus berkontraksi 
c.       M. Psoas minor
Insersi : trokhanter minor, insersi tendon yang lebih panjang;
Origo : pemukaa lateral vertebra torasika XII dan vertebra lumbalis I
d.      M. Sartorius
Insersi : sisi medial tuberositas tibia
Origo : spina iliaka anterior superior
Fungsi : membantu fleksi abduksi dan endorotasi femur, menekuk dan memutar artikulasio genu.
2.      Otot permukaan  venter femur (M. Quadrisep Femoris)
Persyarafan : nervus femoris
a.       M. Rektur femoris
Insesi : seluruh fasia fasies proksimal ligamentum patela dan tuberositas tibia
Origo : spina iliaka anterior inferior dan sisi kranial asetabulum
Fungsi : meregangkan M. rektus femoris pada artikulasio koksae
b.      M. ventus (medialis, lateralis, dan intermedialis)
Insersi : ligamentum patella, retinakula petela pada tuberositas tibia
Origo : labium media, lateral, dan ventral linea aspera sampai ke trokhanter mayor
Fungsi : menopang fleksi pada artikularis koksae
c.       M. Artikularis genu
Origo : serabut-serabut distal kapsula sendi lutut

C.     Adductor femur
1.  M. pectineus
Insersi : linea pektini femur
Origo : ossis pubis
Persyarafan : nervus femoralis dan nervus obturatoris
Fungsi : adduksi femur, memabntu fleksi, dan eksorotasi artikulasio koksae
2.  M. adductor longus
Insersi : bagian tengah linea aspera labium medial
Origo : ramus superior dan ramus inferior ossis pubis
Persyarafan : nervus obturatorius
Fungsi : adduksi femur dan fleksi artikulasio koksae
3.  M. adductor brevis
Insersi : linea aspera labium medial
Origo : ramus inferior ossis pubis foramen obturatum
Persyarafan : nervus obturatorius
Fungsi : adduksi, ekstensi femur, dan eksorotasi pada artikulasio koksae
4.  M. adductor magnus
Insersi : tuberositas gluteus epikondilum medialis femoalis
Origo : ramus ossis iskii dan tuberositas iskiadikum
Persyarafan : nervus obturatorius dan nervus iskiadikus
Fungsi : adduksi femur membantu meregangkan paha dan eksorotasi femur
5.  M. adductor minus
Insersi : bagian atas linea aspera labium medial
Origo : ramus inferior ossis pubis
Persyarafan : nervus obturatorius
Fungsi: adduksi paha membantu fleksi dan eksorotasi paha
6.  M. grasilis
Insersi : bertendon panjang pada sisi medial tuberositas tibia
Origo : ramus inferior ossis pubis sepanjang simpisis pubis
Persyarafan : nervus obturatorius
Fungsi : adduksi femur, fleksi artikulasio genu, dan endorotasi femur
7.  M. obtorator eksternus
Insersi : bertendon kedalam fosa trokhanter femur
Origo : bagian luar foramen obturatum
Persyarafan : nervus obturatorius
Fungsi : eksorotasi femur, fleksi pada artikulasio koksae

D.    Otot-otot fleksor femur
1.      M. biseps femoris
Insersi : kaput fibula bertendon kuat
Origo : tuber iskiadikum bersatu dengan M. Semitendinosus
Persyarafan : nervus tibialis bersendi dua dan nervus fibularis kumunis
Fungsi : fleksi kruris pada artikulasio genu eksorotasi dan ekstensi antikulasio genu
2.      M. semi tendinosus
Insersi : bertendon panjang medial tuberositas tibia
Origo : tuber iskiadikum kaput langus musculi bisep femoris
Persyarafan : nervus tibialis bersendi dua
Fungsi : fleksi kruris artikulasio genu, endorotasi dan ekstensi artikulasio koksae
3.      M. ssemi membranosus
Insersi : kondilum medialis tibia dan ligamentum popliteum obligues
Origo : tuber iskiadikum bertendon lebar
Persyarafan : nervus tibialis bersendi dua
Fungsi : fleksi dan endorotasi artikulasio genu, ekstensi artikulasio koksae
E.     Otot-otot ventral kruris
Persyarafan : nervus fibularis profundus
1.      M. tibialis anterior
Insersi : basis metatarsalis I (sisi medial) dan os. Kunaiforme mediale (sisi plantar)
Origo : epikondilus lateralis dan fasies lateralis tibia
Fungsi : fleksi dorsal dan spinasi kaki
2.      M. ekstensor halusis longus
Insersi : permukaan dorsal jari kaki yang besar bertendon
Origo : fasies medialis fibula membrane interosea kruris dan fasia kruris
Fungsi : ekstensi jari kaki dan ekstensi dorsal pada artikulasio talus sebelah atas
3.      M. ekstensor digitorum longus
Insersi : bersama keempat tendon kedalam aponeurosis dorsal keempat jari lateral kaki
Origo : kondilus lateralis tibia, margo anterior fibula, dan membran interosea kruris
Fungsi : supinasi pada artikulasio talus sebelah bawah M. Ekstensor halusis longus.
4.      M. Peroneus fibularis tertius
Insersi : permukaan dorsal kelima tonjolan tulang pada tengah kaki bertendon datar
Origo : keluar dari bagian distal fibula
Fungsi : pronasi kruris
F.      Otot-otot kruris lateralis
Persarafan : nervus fibularis superfisialis
1.      M. Peroneus fibularis longus
Origo : kaput fibula, fasia kruris, fasies lateralis, dan margo posterior
Insersi : plantar pedis dan sulkus tendinius muskuli fibularis dan tuberositas ossis metatarsal I-II os kunaiformi medial
Fungsi : kedua M. Fibularis mengangkat sisi lateral kaki dan menopang fleksi plantar kaki
2.      M. Peroneus fibularis brevis
Insersi : tuberositas ossis metatarsalis V, jalur tendon sampai kelingking kaki
Origo : fasies lateralis dan margo anterior fibula, septa intermuskularis kruris anterior dan posterior
G.    Otot-otot superficial kruris dorsal
Persarafan : nervus tibialis
1.      M. Triseps surae
a.       M. Gastroknemius (kaput medial dan lateral)
Insersi : tuber kalkanei dan tendon kalkanus (tendon alkhiles)
Origo : epikondilus medial dan lateral femur
Fungsi : plantar fleksi kaki pada artikulasio talus sebelah atas, supinasi kaki pada artikulasio talus.
b.      M. soleus
Origo: fasies posterior dan margo posterior fibula, fasterior fibula, fasies posterior tibia dan arkus tendinius muskuli solei.
2.      M.plantaris
Insersi :lapisan dalam fasia kruris dan tendon kalkaneus yang tipis dan panjang.
Origo : epikondilus lateralis femur.
3.      M. Popliteus
Insersi: fasies posterior tibia diatas linea muskuli solei.
Origo : bertendon pada epikondilus lateralis femur dan kaput fibula.
Fungsi : fleksi kruris dan endorotasi pada artikulasio genu.
  
H.    Otot-otot kruris profunda lateraliserfus tibialis
Persyarafan : nervus tibialis
1.      M. tibialis posterior
Insersi :Tuberositas ossis navikulare, permukaan plantar os kunaiformi medial, ossa kunaiformi intermedium lateral dan basis metatarsal II – IV
Origo: fasies posterior, bagian prosimal tibia dan fasies medialis fibula.
Fungsi: plantar fleksi dan supinasi kaki.
2.      M. fLeksor digitorum longus
Insersi: falang akhir jari kaki keII –V
 Origo: fasies posterior, margo interosius tobia dan arkus tendimius dista fibula.
Fungsi: fleksi bagian terakhir 4 jari lateral kaki, fleksi dan supianasi kea rah plantar
3.      M.fleksor lalusis longus
Origo: fasies posterior dan margo posterior fibula
Insersi: falang terakhir dari ibu jari
Fungsi: fleksi ibu jari kaki, fleksi dan supinasi seluruh kaki kea rah plantar.
I.       Otot –otot dorsalis pedis
1.      Ekstensor digitorum brevis
Insersi:  apponeurosis dorsal jari kaki bagian tengah.
Origo: permukaan dorsal dan permukaan permukaan samping kalkaneus.
Fungsi : Dorso fleksi jari kaki
2.      M.ekstensor halusis brevis
Insersi: falang ibu jari kaki
Origo: permukaan dorsal kalkaneus
Fungsi: dorsofleksi jari kaki
3.      M.interosei dorsalis I-IV
Origo: permukaan tengah tulang kaki
Insersi: sisi medial dasar palang distal III-V sampai apponeurosa ekstensi jari kaki bersangkutan
Fungsi: fleksi dan abduks jari kaki III-V ke lateral, jari kaki II ke medial dan ekstensi jari kaki yang lain
4.      M.interosei plantaris I-III
Origo: sisi bagian tengah tulang kaki III-V
Insersi:sisi medial falang distal III-V sampai apponeurosa ekstensi jari kaki
Fungsi: fleksi dasar sendi dan adduksi jari kaki III-V, ekstensi jari kaki yang lain.
J.       Otot-otot ibu jari kaki.
Persyarafan nerfus plantari, medialis dan lateralis
a.       M. abductor halusis
Insersi: falang proksimal ibu jari kaki
Origo: prosesus medialis tuberosis kalkanei dan appoeurosis plantaris
Fungsi: Abduksi flekskki ibu jari kaki terutama ekstensi aktif bagian penutup kaki.
b.      M. fleksor halusis brevis
Insersi: 2 kaput tulang cecamoid dan falang proksimal ibu jari kaki
Origo: permukaan plantar ossa unaiformi mediale, intermedium, dan lateral ligamentum plantar longus.
c.       M adductor halusis
go: permukan plantar os kunaiformi lateral dan ligamentum plantar longus.
Insersi: bagian lateral tulang sesamoid dan falang proksimal ibu jari kaki.
Fungsi: abduksi, fleksi ibu jari kaki.
K.    Otot kelingking kaki
Fungsi :abduksi, fleksinkelingking dan ekstensi aktif penutup kaki.
a.       M.Abduktor digiti minimi
Insersi: sisi lateral falang proksimal kelingking (tuberositas ossis metatarsalis V)
Origo: Prosesus lateralis tuberis kalkanei dan apponeorosis plaeusntaris;
Persyarafan: N. pLantaris lateralis.
b.      M. fleksor digiti minimi brevis
Insersi : bagian falang proksimal kelingking.
Origo: bagian depan ligament plantar logum  basis ossis metatarsalis .
Persyaratan: Nervus plantaris medialis.
c.       M.Opponeus digiti minimi
Insersi: sisi lateral os metatarsal V.
Origo: vagina tendini  M. fibularis peroneus longus.
L.     Otot-otot plantar pledis
a.       Fleksor digitorum brevis
Insert : empat tendon M. fleksor digitorum longus sampai pada falang tengah jari kaki II-IV.
Origo: prosesus medialis tuberosis kalkanei dan apponerosis plantaris;
Fungsi: fleksi bagian tengah dan dasar jari kaki II-IV.
b.      M. Quadratus plantaris
Origo: dua kaput permukaan plantar kalkuemnneus dan ligamentum plantar logum;
Insersi: sisi lateral tendon M.fleksor digitorum longus dan memperkuat otot yang melintang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar